Lansia Rawan Penyakit Menahun

9 April 2012



Penduduk berusia lanjut atau berumur di atas 60 tahun paling terbeban penyakit tidak menular. Para warga senior di negara berpendapatan rendah dan menengah berisiko empat kali lebih besar meninggal atau lumpuh karena penyakit tidak menular dibandingkan negara berpendapatan tinggi.

Kekhawatiran itu dinyatakan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan dalam pernyataan resminya terkait Hari Kesehatan Sedunia pekan lalu yang mengambil tema ”Ageing and Health (Penuaan dan Kesehatan)”.

Proporsi lansia di dunia diperkirakan mencapai 22 persen dari penduduk dunia atau sekitar 2 miliar pada tahun 2020. Sekitar 80 persen lansia hidup di negara berkembang. Di Indonesia proporsi penduduk berusia lanjut membesar. Jumlah lansia sebanyak 24 juta (9,77 persen) pada tahun 2010 dan diproyeksikan menjadi 28,8 juta jiwa (11, 34 persen) dari total penduduk Indonesia pada tahun 2020.

Rawan penyakit


Penduduk berusia lanjut umumnya rawan penyakit degeneratif, yakni akibat penurunan fungsi tubuh yang bersifat menahun dan menyandang lebih dari satu penyakit sehingga penanganannya lama serta membutuhkan biaya besar.

”Masalah kesehatan utama yang dihadapi para lansia adalah penyakit tidak menular menahun, seperti jantung, penyakit hati, stroke, kanker, diabetes, dan penyakit paru,” ujar Margaret. Padahal, penyakit-penyakit itu dapat dicegah dan diobati dengan lebih murah jika ditangani sedini mungkin.

Organisasi Kesehatan Sedunia menekankan perlunya negara-negara mengantisipasi dan mencegah penyakit-penyakit itu dengan memastikan adanya sistem dan pelayanan kesehatan yang memdai. Margaret mencontohkan, pengukuran tekanan darah yang merupakan faktor kunci untuk risiko penyakit jantung dan stroke dapat dilakukan dengan biaya relatif murah. ”Saat ini kurang dari 15 persen lansia di negara berpenghasilan rendah dan menengah yang membutuhkan monitoring tekanan darah, mendapatkan pelayanan itu,” ujarnya.

Pencegahan penyakit-penyakit itu, antara lain, dengan perilaku hidup sehat, aktivitas fisik, konsumsi makanan sehat, tidak meminum alkohol, dan tidak menggunakan produk tembakau. Semakin dini masyarakat mengadopsi gaya hidup sehat tersebut, semakin besar kesempatan mereka menikmati masa tua yang sehat dan produktif.

Sebelumnya, dalam jumpa pers terkait penyelenggaraan Hari Kesehatan Sedunia di Indonesia, anggota tim pakar Komnas Lansia, Nugroho Abikusno mengatakan, umur harapan hidup untuk mereka yang lahir tahun 1960-an dan 1950-an mencapai 70 tahun pada tahun 2010. Hal terpenting ialah menjaga lansia tetap sehat pada usia tersebut dan produktif sesuai kapasitasnya.

Upaya pencegahan dengan menjalani gaya hidup sehat sedari muda sangat penting. ”Saat ini penyakit yang biasanya datang pada usia 60-an tahun sudah mulai diderita orang-orang berusia 30 tahun-40 tahun karena gaya hidup tidak sehat, seperti buruknya pola makan, kurang olahraga, dan kurang beristirahat,” ujar Nugroho.

sumber : http://health.kompas.com/read/2012/04/09/06502822/Penduduk.Lansia.Rawan.Penyakit.Menahun

 
banner