Video Wartawan Dianiaya Anggota TNI

16 Oktober 2012

Anggota TNI Aniaya Wartawan - Kekerasan yang diduga dilakukan oleh Letkol Robert Simanjuntak yang merupakan anggota Lanud Roesmin Nurjadin kini beredar di youtube. Dalam video berdurasi 3,16 menit tampak jelas penganiayaan yang dilakukan oleh Robert.

Didik Herwanto, pewarta foto Riau Pos, Jawapos Grup, menjadi korban penganiayaan anggota TNI saat meliput pesawat Hawk 200 milik TNI AU yang jatuh di Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.


 
Video yang diunggah dari Riaupos TV itu sangat jelas merekam aksi penganiayaan yang menimpa Dikdik. Dikdik ditendang, dibanting lalu dicekik dan dihajar serta dirampas kameranya.

Video dimulai dari kerumunan warga yang terjebak macet di Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, dekat pesawat Hawk 200 milik TNI AU yang jatuh. Beberapa anggota TNI AU yang mengenakan baju biru dan oranye kemudian mendatangi lokasi dan mengusir warga dan wartawan yang tengah melihat bangkai pesawat Hawk yang masih terbakar.

Sejurus kemudian di salah satu sudut terlihat seorang anggota TNI AU yang mengenakan baju biru tiba-tiba menendang seseorang yang mengenakan kaus hijau. Setelah ditendang, wartawan tersebut lalu dibanting ke tanah dan dicekik. 

Seorang anggota TNI yang mengenakan baju oranye juga mendekat dan segera mengambil kamera pria berbaju hijau itu. Dalam posisi tercekik di bawah, wartawan yang kemudian diketahui bernama Dikdik Herwanto itu juga dihajar pelipisnya oleh anggota TNI AU yang mengenakan seragam biru.

Pelaku penganiayaan dalam kasus tersebut diduga Letkol Robert Simanjuntak. Kepala Staf Angkatan Udara Imam Sufaat membenarkan pihaknya menghalangi wartawan saat meliput kecelakaan pesawat militer jenis Hawk 200 yang jatuh di permukiman warga di Desa Pasir Putih, Pekanbaru, Riau.

VIDEO Wartawan Dianiaya Anggota TNI
 



Referensi : Merdeka.com

4 komentar:

  1. kecelakaan pesawat disusul kecelakaan moral....

    BalasHapus
  2. blogwalking sore cuy

    nah, jadi siapa yang salah, tni atau wartawan :D

    BalasHapus
  3. mamalukan. TNI aja kayak preman, apalagi premannya

    tentu tambah preman

    BalasHapus
  4. Kita tdk bisa menilai seseorang itu bersalah hanya kr melihat poto semata apalagi klo blum tau kronologis yg sbenarnya ,jadi sblum memponis negatip pada orang tsb sebaiknya berpikir bijak kr pada dasar nya manusia smua sama yg membedakan hanya tingkat ke imanan/ketakwaan kita pada sang pencipta ,jadi bukan kr jabatan /pangkat..contoh kecil seorang petanipun bisa marah jika tersakiti ,demikianpun mereka yg hanya manusia biasa punya rasa sakit dan sedih .

    BalasHapus

 
banner