Malaysia dilaporkan telah mencaplok wilayah RI di Camar Bulan dan
Tanjung Datu, Kalimantan Barat. Tindakan Negeri Jiran itu dipandang
sebagai bentuk agresi diam-diam.
“Tindakan Malaysia sudah jelas sebagai agresi diam-diam,” kata Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, Minggu (9/10/2011).
Melihat pencaplokan yang kembali terulang, menurut Mahfudz, pemerintah RI seharusnya sudah meninggalkan soft-diplomacyterhadap Malaysia. “Karena selama ini terbukti selalu menguntungkan pihak mereka. Jadi harus berani gunakan hard-diplomacy,” kata politikus PKS ini.
Bahkan, kata Mahfudz, “Jika perlu pemerintah harus gelar kekuatan TNI di semua titik perbatasan dengan Malaysia.”
“Tindakan Malaysia sudah jelas sebagai agresi diam-diam,” kata Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, Minggu (9/10/2011).
Melihat pencaplokan yang kembali terulang, menurut Mahfudz, pemerintah RI seharusnya sudah meninggalkan soft-diplomacyterhadap Malaysia. “Karena selama ini terbukti selalu menguntungkan pihak mereka. Jadi harus berani gunakan hard-diplomacy,” kata politikus PKS ini.
Bahkan, kata Mahfudz, “Jika perlu pemerintah harus gelar kekuatan TNI di semua titik perbatasan dengan Malaysia.”
Sebelumnya, dari hasil kunjungan kerjanya, Komisi I DPR menemukan fakta Malaysia mencaplok wilayah RI di Kalimantan Barat.
“Di Camar Bulan kita hilang 1.400 Ha tanah dan di Tanjung Datu kita hilang 80.000 meter persegi pantai,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanudin kemarin.
Sayangnya, lanjut Hasanudin pemerintah pusat diam saja atas sikap Malaysia itu yang dinilai keterlaluan. “Kita “mengalah” begitu saja terhadap Malaysia,” imbuhnya .
Peristiwa ini, lanjut politikus PDI Perjuangan ini, telah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu. Langkah Malaysia ini adalah hal serius yang harus segera disikapi.
“Karena akibatnya kita kehilangan garis pantai dan ribuan Ha wilayah laut,” tuturnya.
SERIBU PERNAK PERNIK PONSEL ANDROID
SERIBU PERNAK PERNIK PONSEL ANDROID
0 komentar:
Posting Komentar