PERNAK PERNIK IMLEK
PERNAK PERNIK IMLEK - Bicara tentang Imlek pasti tidak lepas dari Pernak pernik yang selalu meramaikan tahun baru China ini. Tidak heran jika setiap tahunnya, para pedagang pernak pernik imlek mendapatkan keuntungan yang sangat banyak. Pernak pernik Imlek khas negeri China seperti barongsai ataupun angpau. Menjelang perayaan tahun baru China atau Imlek banyak bermuncul pedagang pernak pernik imlek musiman yang menjual khas Imlek tersebut.
Pedagang pernak pernik imlek dijanjikan dapat meraup untung sekitar 1 jt perhari. Selain pernak pernik imlek, harga-harga daging seiring meningkat. Adapun daging yang paling banyak dicari oleh para warga Tionghoa ini adalah daging babi.
Banyaknya pernak pernik khas Imlek yang dijual saat ini masih kalah pamor dengan bunga sakura khas Jepang.
"Pohon sakura yang paling banyak dicari tetapi ada juga angpau, gantungan-gantungan naga dan patung-patung juga banyak yang laku," ujar salah satu pedagang Lukman yang ditemui di Pasar Asemka, Jakarta Sabtu (14/1/2012).
Dirinya mengatakan omzetnya masih terbilang kecil karena masih sepi pembeli namun perayaan Imlek ini dapat meningkatkan 20 persen omzetnya dibanding hari biasa. "Ya relatif lah kalau sepi-sepi bisa dapat Rp1-2 juta pas imlek. Paling meningkat 20 persen dari biasanya," tegasnya.
Dirinya mengaku menjual pernak pernik Imlek ini hanya musiman karena barang-barang tersebut memang banyak dicari saat ini. "Sehari-hari saya jualan plastik namun karena ada Imlek jadi saya jualan pernak-pernik ini. Saya menjual biasanya dari habis natal sampai habis tahun baru aja," katanya.
Lebih lanjut Lukman menegaskan barang-barang ini banyak yang diimpor dari China dan ditargetkan terjual kurang lebih 50 persen dari stok yang ada saat ini. "Target penjualan paling 50 persen lah dari yang ada sekarang," pungkasnya. (okezone.com)
"Pohon sakura yang paling banyak dicari tetapi ada juga angpau, gantungan-gantungan naga dan patung-patung juga banyak yang laku," ujar salah satu pedagang Lukman yang ditemui di Pasar Asemka, Jakarta Sabtu (14/1/2012).
Dirinya mengatakan omzetnya masih terbilang kecil karena masih sepi pembeli namun perayaan Imlek ini dapat meningkatkan 20 persen omzetnya dibanding hari biasa. "Ya relatif lah kalau sepi-sepi bisa dapat Rp1-2 juta pas imlek. Paling meningkat 20 persen dari biasanya," tegasnya.
Dirinya mengaku menjual pernak pernik Imlek ini hanya musiman karena barang-barang tersebut memang banyak dicari saat ini. "Sehari-hari saya jualan plastik namun karena ada Imlek jadi saya jualan pernak-pernik ini. Saya menjual biasanya dari habis natal sampai habis tahun baru aja," katanya.
Lebih lanjut Lukman menegaskan barang-barang ini banyak yang diimpor dari China dan ditargetkan terjual kurang lebih 50 persen dari stok yang ada saat ini. "Target penjualan paling 50 persen lah dari yang ada sekarang," pungkasnya. (okezone.com)
PERNAK PERNIK IMLEK YANG SERING DICARI
- Angpau
Angpau atau hong bao berhiaskan tulisan berwarna emas. Angpau berupa amplop yang digunakan untuk memasukkan sejumlah uang yang dibagikan oleh orang tua dan semua orang yang sudah menikah kepada anak-anak atau kerabatnya di hari Imlek.
Uang angpau, diyakini bisa membawa keberuntungan dan dapat melindungi anak-anak-anak dari kekuatan jahat. Juga akan mendatangkan nasib baik.
- Buah dan Tanaman Jeruk
Membeli pohon jeruk yang ada buahnya sebagai lambang kekayaan dan pembawa perdamaian. Ini yang biasa disebut dengan "jeruk emas" (jin ju). Ketika kita menerima jeruk di saat Imlek tidak boleh ditolak.
- Kue
Saat Imlek ada kue khusus yang cuma tersedia setahun sekali. Kue itu biasanya berbahan ketan dan dicampur gula merah. Ada yang mengatakan ini adalah kue keranjang.
Konon kue keranjang ini memiliki lambang peningkatan kemakmuran dan jabatan seseorang..
- Petasan
Petasan sangat akrab di saat Imlek. Petasan memang tradisi yang biasanya dinyalakan saat melam menyambut tahun baru. Sumbu petasan dinyalakan seiring detik-detik tahun baru. Petasan dianggap sebagai perlawanan terhadap kejahatan dan bisa mendatangkan keberuntungan. Petasan di China sudah dimainkan sejak masa Dinasti Tang, ratusan tahun SM.
- Barongsai
Tarian Singa adalah sebuah pertunjukkan yang dipercaya dapat memberi keberuntungan. Barongsai tidak cuma digelar ketika Imlek saja, namun juga acara-acara lain yang dinilai akan membawa keberuntungan.
Di jaman Orde Baru, tarian ini dilarang dengan alasan politik dan terkait dengan idiologi komunis, baru di era pemerintahan Gusdur, etnis Tionghoa memperoleh kebebasan. Tidak berlebihan kalau kini etnis ini sangat mendukung pemberian gelar Pahlawan Nasional pada Gusdur.
Angpau atau hong bao berhiaskan tulisan berwarna emas. Angpau berupa amplop yang digunakan untuk memasukkan sejumlah uang yang dibagikan oleh orang tua dan semua orang yang sudah menikah kepada anak-anak atau kerabatnya di hari Imlek.
Uang angpau, diyakini bisa membawa keberuntungan dan dapat melindungi anak-anak-anak dari kekuatan jahat. Juga akan mendatangkan nasib baik.
- Buah dan Tanaman Jeruk
Membeli pohon jeruk yang ada buahnya sebagai lambang kekayaan dan pembawa perdamaian. Ini yang biasa disebut dengan "jeruk emas" (jin ju). Ketika kita menerima jeruk di saat Imlek tidak boleh ditolak.
- Kue
Saat Imlek ada kue khusus yang cuma tersedia setahun sekali. Kue itu biasanya berbahan ketan dan dicampur gula merah. Ada yang mengatakan ini adalah kue keranjang.
Konon kue keranjang ini memiliki lambang peningkatan kemakmuran dan jabatan seseorang..
- Petasan
Petasan sangat akrab di saat Imlek. Petasan memang tradisi yang biasanya dinyalakan saat melam menyambut tahun baru. Sumbu petasan dinyalakan seiring detik-detik tahun baru. Petasan dianggap sebagai perlawanan terhadap kejahatan dan bisa mendatangkan keberuntungan. Petasan di China sudah dimainkan sejak masa Dinasti Tang, ratusan tahun SM.
- Barongsai
Tarian Singa adalah sebuah pertunjukkan yang dipercaya dapat memberi keberuntungan. Barongsai tidak cuma digelar ketika Imlek saja, namun juga acara-acara lain yang dinilai akan membawa keberuntungan.
Di jaman Orde Baru, tarian ini dilarang dengan alasan politik dan terkait dengan idiologi komunis, baru di era pemerintahan Gusdur, etnis Tionghoa memperoleh kebebasan. Tidak berlebihan kalau kini etnis ini sangat mendukung pemberian gelar Pahlawan Nasional pada Gusdur.
0 komentar:
Posting Komentar