Kumpulan Cerita Lucu Bagian 1 - Setelah ngakak baca Sms Lucu dan Status Lucu yang sudah di posting Waloetz beberapa hari yang lalu, kali ini kita ngakak lagi lewat Cerita Lucu yang sudah dikumpulkan dari berbagai referensi di internet. Baca langsung niih secara perlahan Kumpulan Cerita Lucu nya..
Surat cinta Penjual buah & sayur Penjual buah yang patah hati pada seorang penjual sayur mengirimkan sepucuk surat yang isinya :
“Wajahmu memang MANGGIS,
Watakmu juga MELON-kolis,
Tapi hatiku NANAS karena cemburu, SIRSAK nafasku,
Hatiku ANGGUR lebur,
Ini DELIMA dalam hidupku,
Karena ini memang SALAK ku,
Jarang APEL di malam minggu.
Ya Tuhan, mohon BELIMBING-Mu,
Kalau memang perPISANGan ini terbaik untukku,
SEMANGKA kau bahagia dengan yang lain.
SAWO-nara oh kekasih sejatiku..”
Tak lama kemudian, si penjual sayur-pun membalas surat si penjual buah.
- Surat Untuk si Penjual Sayur -
“Membalas KENTANG suratmu itu, BROKOLI sudah ku bilang,
Jangan tiap datang ke rumahku rambutmu selalu KUCAI,
JAGUNGmu tak pernah di cukur,
Di suruh dateng malam minggu, ehh nongolnya hari LABU,
Di tambah juga keuanganmu yang makin hari makin PARE,
Sampai-sampai kalau mau nelfon aku harus ke WORTEL.
Terus TERONG aja, cintaku padamu telah lama TOMAT,
Jangan KANGKUNG aku lagi, aku mau hidup SELEDRI !!
CABE dehhh,,,
Cow : “Lho kok kamu nangis bebz?”
Cew : “Aku abis baca buku nih, endingnya sedih banget bebz”
Cow : “Emang buku apa Bebz?”
Cew : “Buku tabungan..”
Suatu pagi, si Bejo menelfon siaran radio favoritnya untuk request sebuah lagu.
Bejo : “Hallo, pagi… Barusana saya nemu dompet di Jl.Buncit Raya. Isinya uang 5jt, kartu kredit, ATM, SIM, dan juga KTP atas nama Candil Rongewu”.
Radio : “Wah, anda jujur sekali. Jadi maksud anda bukan mau request lagu ya, tapi mau mengumumkan berita kehilangan dompet yang anda temukan itu??”
Bejo : “Ohh.., bukan! Saya memang mau request lagu Mas, saya request lagu sedih untuk pemilik dompet ini yang judulnya relakanlah..”.
Seorang penjual kue tradisional mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan berbincang-bincang dengan presiden.
Bapak presiden bertanya kepada penjual kue,
Presiden : “Sudah berapa lama Ibu berjualan kue?”
Penjual kue : “Sudah lama Pak, sejak tahun 1977. Yaaa, kurang lebih 25 tahun Pak”
Presiden : “Berapa orang anak Ibu?”
Penjual kue : “3 orang Pak..”
Presiden : “Oh, 3 orang. Tapi kok tidak ada yang membantu Ibu jualan kue ya?”
Penjual kue : “Anak pertama di DPR, anak ke-2 di Kejaksaan, trus yang paling kecil kerja di POLDA Pak”
Presiden : “Wahh, salut salut salut. Ibu memang orang tua yang bertanggung jawab dan beruntung. Hebat hebat hebat, ini patut di contoh. Jabatannya apa anak-anaknya Bu?”
Penjual kue : Sama Pak, mereka jualan kue juga..”
Di sebuah dusun ada seorang janda yang kaya raya, belum memiliki anak, penampilannya selalu seksi dan terlihat menggairahkan. Informasi tersebut terdengar oleh seorang pemuda yang terkenal dengan gelar Sang Perampok Sejati.
Suatu hari, pemuda tersebut berniat untuk merampok rumah janda tersebut. Ketika ia berhasil memasuki rumah janda tersebut, ia kaget bukan kepalang. Ketika itu ia melihat janda tersebut tidur tanpa busana sehelai pun. Melihat kondisi tersebut, maka pemuda tersebut memiliki niat lain selain merampok isi rumah si janda.
Dengan perlahan ia menyelinap dari bawah tempat tidur si janda, tapi yang terjadi sebuah gelas yang ada di dekat tempat tidur itu tersenggol dan jatuh. Spontan si janda terbangun, dan pemuda itu pun langsung menodongkan golok ke leher dan mengancam janda tersebut.
“Jangan teriak, pilih NYAWA atau NYAMAN?!?”, kata pemuda dengan nada menggertak.
Si janda ketakutan, dan menjawab dengan lemas, “NYAMAN aja deh mas!”
Setelah ia berhasil memuaskan dirinya, pemuda itu pun segera keluar. Dan ketika ia mengenakan pakaiannya, melihat kondisi pemuda yang sedang lengah itu si janda langsung mengambil golok yang berada tepat di sebelahnya dan langsung menodong serta mengancam si pemuda tersebut dengan nada menggertak.
“Mau PULANG, atau ULANG?!?”.
:D Hahaaa.. udah dulu, tunggu update Cerita Lucu lainnya.
Jangan lupa baca Sms Lucu Terbaru dan Tebak-tebakan Lucu